1. Diutamakan; Ladies First!
Sering kan kalian mendengar kalimat ini? Iya, karena wanita akan selalu diutamakan. Hampir disemua tempat, anak kecil, ibu hamil dan manusia lanjut usia akan diprioritaskan untuk mendapatkan fasilitas umum.
2. Surga di bawah telapak kaki ibu!
Setiap agama sepakat bahwa untuk mencapai surga, salah satunya adalah menghormati orangtua dan utamanya adalah IBU (wanita). Wanita yang berbudi, berpengetahuan dan memiliki semangat mengabdi pada keluarga akan menciptakan surga bagi anak dan suaminya. Rumahku, surgaku; hanya akan tercapai apabila wanita mampu berperan dengan baik.
3. Wanita SELALU benar.
Kalimat ini mungkin kontroversi dan banyak digerutu oleh kaum pria. Tapi, pernahkah kita berpikir bahwa ini adalah sebuah sindiran halus bagi para wanita? Kalimat wanita selalu benar sering diucapkan ketika perempuan tidak mau disalahkan. Hmm apakah betul wanita tidak mau disalahkan? Hehe.. Bagi author si, ini sebuah harapan bahwa wanita harus senantiasa berpikir dan berperilaku benar.
4. Wanita itu sangat kuat.
Wanita identik dengan sesuatu yang lemah, harus dilindungi dan repot. Padahal, wanita itu kuat lho sahabat, sangat kuat. Bahkan dalam kitab juga disebutkan ada tempat yang kokoh dan hanya ada pada wanita. Apa itu? Ya, Rahim. Wanita bisa membawa kemana-mana kandungannya, dengan segudang aktivitasnya. Kurang kuat apa coba?
5. Wanita itu Istimewa.
Kali ini tentang menstruasi. Ya, wanita istimewa karena salah satunya adalah siklus bulanan yang kita kenal dengan menstruasi. Apa itu menstruasi? (Akan kita bahas selanjutnya ya hehe). Tapi menstruasi bagi kebanyakan wanita itu sakit nih, thor. (Iya, iya, author juga merasakan). Coba kita ingat deh, bagi wanita muslimah yang sedang menstruasi, tidak diwajibkan solat dan tidak perlu menggantinya! (dengan catatan ya). Boleh mengganti puasa ramadan!. Hebatnya, ada undang-undang khusus tentang cuti kerja bagi semua wanita yang sedang menstruasi.
Masih banyak banget ‘enaknya menjadi wanita’ ya sahabat Sarjana Wanita! Kali ini kita bagikan lima poinnya dulu. Jadi, masihkan sahabat Sarjana Wanita merasa sedih dilahirkan sebagai wanita??
