Cerpen Hadiah Untuk Ibu

23 September 

              Tanggal kelahiran ibu, tinggal seminggu lagi. Shabira bingung akan memberi kado apa. Hampir 10 menit dia berpikir, akhirnya ia mendapat ide dari televisi yang saat itu sedang menayangkan seorang anak berumur 5 tahun yang hafal 6 juz sedang tampil membacakan surah an-Naba. Shabira sempat menitikkan air mata, terharu lalu muncullah ide akan memberi kado ibunya sebuah hafalan surah an-Naba.
              Ia sempat memberi tau ayahnya. Tapi, bukannya mendukung, malah mengabaikannya.
              “Itu tidak penting! Sudah sana ayah sibuk!” kata ayah memarahi Shabira.
              “Itu memang tidak penting di dunia, tapi penting di akhirat Yah” kata Shabira menasehati.
              Bukannya mengerti, ayah malah meninggalkan Shabira sendiri. Shabira hanya bisa bersabar dengan sikap ayahnya, namun Shabira tetap pada pilihannya, yaitu menghafal surah an-Naba
              Hari ulang tahun ibu pun tiba
              Pagi itu, Shabira sudah siap dengan hafalannya. Sejak seminggu yang lalu, ia berkutat menghafalkan surah an-Naba.
              Shabira menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan sarapan. Dari kejauhan, ayah mengintip dari balik pintu.
              “Bu” panggil Shabira
              “Ya, ada apa?” ibu menoleh kearah Shabira.
              “Maaf” kata shabira menunduk “Maaf , Shabira belum bisa memberi kado yang ibu inginkan, tapi insyAllah kado ini yang ibu butuhkan. Shabira hanya mampu memberi ibu hafalan surah an-Naba”
              Air mata ibu jatuh, beliau terharu. Ibu tidak menyangka Shabira akan  menghadiahinya surah an-Naba, ibu lantas memeluk shabira.
              “Ibu bangga punya anak seperti Shabira. Makasih ya” kata ibu “Coba sini ibu dengar bacaannya”
              Shabira mengangguk. Kemudian mulai membacakan surah an-Naba. Begitu lancar, hingga ibu menitikkan air mata lagi, tak hanya ibu, dari kejauhan ayah juga menitikkan air mata. Setelah Shabira selesai membacakan surah an-Naba, ayah berlari memeluk Shabira, juga ibu.
              “Maafkan ayah nak, ayah salah. Hafalanmu memang sangat penting di akhirat” ucap ayah
              “iya Yah, nggak apa-apa, yang penting ayah sudah mengerti”
              “makasih ya, Shabira” ucap ibu, lalu memeluk shabira
              “sama-sama bu”
KADO ULANG TAHUN TERBAIK

About the author

Admin
Belajar dan berbagi pengetahuan untuk peradaban yang lebih baik.

Post a Comment